Edit Content

Perkumpulan Desa Digital Terbuka atau Disebut Juga OpenDesa Membantu Desa Menjadi Desa Cerdas, Memaksimalkan Potensi Desa Menggunakan Teknologi Informasi Sumber Terbuka yang Gratis dan Bebas Digunakan

Mengembangkan OpenSID menggunakan dana berputar

Seperti halnya aplikasi sumber terbuka lainnya, pengembangan OpenSID bergantung pada kebaikan kontributor relawan, bergantung pada kerelaan programmer memberi waktu dan keahliannya secara cuma-cuma untuk membantu desa. Tentunya para kontributor relawan bebas memilih apa yang akan mereka kerjakan dan kapan mereka akan kerjakan. 

Sebagai strategi komplementer, komunitas OpenSID dan diteruskan oleh OpenDesa, juga menggalang donasi dari komunitas untuk membayar programmer supaya bisa menerapkan fitur besar atau yang berprioritas dalam waktu yang lebih pasti. Setelah dana yang diperlukan terkumpul, programmer berbayar ditugaskan untuk mengerjakan fitur tersebut. Cara inilah yang digunakan untuk modernisasi tampilan modul Admin OpenSID dan juga untuk menerapkan fitur transparansi keuangan.

Namun cara ini memerlukan waktu yang lama untuk mengumpulkan dana yang diperlukan. Misalnya, untuk mengumpulkan Rp10juta untuk modernisasi tampilan modul Admin diperlukan waktu berbulan-bulan.   

Pada bulan November 2019, OpenDesa mulai menerapkan cara baru untuk membiayai pengembangan fitur yang penerapannya memerlukan SDM atau batasan waktu yang sulit dipenuhi oleh kontributor relawan. Pola pembiayaan baru ini menggunakan dana berputar OpenDesa untuk membayar programmer menerapkan fitur yang dinilai memenuhi syarat — yaitu menggunakan dana yang dimiliki OpenDesa untuk langsung membayar programmer. Setelah selesai diterapkan, fitur premium tersebut dapat segera digunakan oleh desa yang bersedia memberi kontribusi minimal 10% dari biaya pengerjaan fitur itu. Kalau biaya pengerjaan fitur tersebut telah lunas dibayar oleh desa-desa pengguna awal, fitur tersebut dimasukkan ke rilis umum dan dapat digunakan oleh semua desa. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk membiayai fitur dana-berputar berikutnya. 

Pada bulan November dan Desember 2019, dana berputar tersebut telah digunakan untuk menerapkan fitur mengimpor data Siskeudes 2019, dan untuk menerapkan fitur permohonan surat melalui Layanan Mandiri di website desa. Dari pengalaman singkat ini, diharapkan dana berputar ini dapat menjadi andalan OpenDesa untuk menerapkan fitur berprioritas yang ingin diterapkan secepat mungkin.

Dengan menggunakan dana berputar ini, fitur besar dan penting dapat segera diterapkan tanpa harus menunggu terkumpulnya dana yang diperlukan. 

Tambahan pula, prinsip OpenSID sebagai aplikasi sumber terbuka dan gratis tetap dipertahankan, karena setelah biaya pengembangan suatu fitur premium telah lunas, fitur tersebut dimasukkan ke rilis umum dan dimanfaatkan oleh semua desa. Jadi strategi membatasi akses pada awal tersedianya fitur premium hanya merupakan cara praktis mengumpulkan dana untuk melunasi fitur tersebut — di mana desa yang memberi kontribusi mendapatkan keuntungan akses dini pada fitur tersebut. 

Fitur yang akan diterapkan sebagai fitur premium ditentukan berdasarkan masukan dari komunitas OpenSID. Kriteria untuk memilih fitur premium termasuk: fitur tersebut diperlukan oleh banyak desa dan tidak praktis untuk diterapkan oleh kontributor relawan; ada indikasi bahwa fitur tersebut memang aktif diminati; ada indikasi bahwa desa bersedia untuk membiayai adanya fitur tersebut. Secara praktis, OpenDesa akan menggunakan masukan dari komunitas, misalnya polling, untuk membantu memilih apa yg akan diterapkan.

Biasanya, hanya ada satu fitur premium yang aktif setiap saat. Pengembangan fitur premium berikutnya hanya dimulai setelah fitur aktif telah lunas, karena dana yang dikembalikan itulah yang digunakan untuk mengembangkan fitur berikutnya. Pemilihan fitur premium berikutnya baru dapat dimulai kalau fitur premium aktif telah mendekati lunas. Komunitas OpenSID diajak untuk secara aktif mengusulkan fitur untuk diterapkan sebagai fitur premium.

Untuk berlangganan fitur premium, silakan lihat informasi lebih lanjut di https://opendesa.id/mengonlinekan-opensid

 

Tanya-jawab Fitur Premium

Tanya:

Kondisi desa kami masih mengalami kekurangan. Jadi anggaran desa kami belum sampai ke langganan fitur premium. Jadi apakah bisa seandainya ada 10 desa yang urunan, yaitu Rp100ribu per desa, untuk membeli fitur premium tersebut? Nah nanti aplikasinya akan diinstall ke 10 desa tersebut…

Jawab:

Seperti sudah dijelaskan di atas, usulan tersebut tidak sesuai dengan tujuan fitur premium (menggunakan dana berputar). 

Fitur premium tidak untuk ‘dibeli’, melainkan untuk dilunasi. Setiap desa dipersilakan untuk mengirim donasi untuk membantu melunasi suatu fitur premium. Tetapi supaya adil bagi desa yang bersedia berlangganan, sekiranya donasi dari desa tersebut tidak mencapai 10% dari nilai fitur premium yang bersangkutan atau tidak berlangganan Rp1juta per tahun, maka desa tersebut tidak berhak untuk mendapatkan akses dini.

Tetapi beberapa desa dapat saja bergabung dan secara patungan melunasi sisa biaya untuk fitur premium yang aktif. Misalnya, kalau sisa yang diperlukan adalah Rp7juta (dari nilai total Rp10juta) untuk melunasi fitur premium yang aktif, maka sepuluh desa dapat masing-masing memberi kontribusi Rp700.000 untuk melunasi fitur tersebut supaya dapat masuk ke rilis umum. Tapi karena kontribusi masing-masing desa kurang dari biaya langganan Rp1juta per tahun, maka desa bersangkutan hanya akan mendapat akses ke fitur tersebut sebagai bagian dari rilis umum, dan tidak akan mendapat akses dini pada fitur premium berikutnya.

Menurut pengamatan kami, semua desa sebenarnya mampu menganggarkan SID, dan berdasarkan UU Desa dan peraturan terkait bahkan diharuskan untuk menerapkan SID. Seyogyanya desa tidak lagi memandang SID sebagai inovasi desa, tetapi menganggap SID sebagai salah satu kebutuhan primer desa. 

Jadi, bagi desa yg belum siap untuk menganggarkan (karena belum memprioritaskan SID), silakan gunakan OpenSID rilis umum saja — toh sudah sangat memadai dan terus disempurnakan. Kami juga yakin kebanyakan desa belum sepenuhnya memanfaatkan fitur yang sudah tersedia di rilis umum itu. Dengan demikian, silakan fokus dulu memperdalam penggunaan OpenSID rilis umum — usahakan untuk betul-betul memanfaatkan untuk memajukan desa anda. Sabar saja menunggu sampai desa-desa lain, yang bersedia memprioritaskan SID, membiayai pelunasan fitur premium. Mudah-mudahan jumlah desa yg menganggap SID sebagai kebutuhan primer akan terus bertambah.

Kategori :

Bagikan: