Edit Content

Perkumpulan Desa Digital Terbuka atau Disebut Juga OpenDesa Membantu Desa Menjadi Desa Cerdas, Memaksimalkan Potensi Desa Menggunakan Teknologi Informasi Sumber Terbuka yang Gratis dan Bebas Digunakan

Gandeng OpenDesa, Lampung Lakukan Lompatan Pemanfaatan IT Menuju Smart Village

MOU :Ketua Umum OpenDesa, Hernindya Wisnuadji dan Kepala Dinas PMDT Provinsi Lampung, DR Zaidirina M, Si setelah menenandatangani MoU antara Provinsi Lampung dan OpenDesa, Kamis(14/10/2021).

OpenDesa, Lampung–Lakukan lompatan besar  pemanfaatan teknologi informasi (IT) untuk desa dan kelurahan, Provinsi Lampung gandeng Perkumpulan DesaDigital Terbuka (OpenDesa) agar pemanfaatan teknologi informasi untuk kebutuhan pekerjaan pemerintahan dan pelayanan publik kian optimal.

“Kita tidak ingin lagi ada keterbatasan akses data dan informasi dari Desa dan Kelurahan yang ada di Provinsi Lampung. Kita sangat berterimakasih kepada Perkumpulan Desa Terbuka (OpenDesa), karena aplikasi yang telah dirancang OpenDesa bisa langsung dimanfaatkan menunjang tercapainya visi misi Provinsi Lampung Berjaya,”ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung, Dr. Zaidirina M.Si dalam sambutannya saat Memorandum Of Understanding (MoU) Provinsi Lampung dan Perkumpulan Desa Terbuka, Kamis(14/10) bulan lalu. 

Menurut Kadis PMDT Provinsi Lampung ini, Provinsi Lampung yang terdiri 13 Kabupaten, Dua Kota, 129 Kecamatan, 2.435 Desa dan 205 Kelurahan, menjadi tantangan besar untuk bisa terhubung satu sama lainnya. Sehingga mampu terwujudnya Lampung Smart Village. Artinya secara terbuka, data dan informasi dengan mudah bisa diakses untuk pembangunan daerah yang lebih progresif dan pelayanan publik optimal memanfaatkan teknologi informasi. 

“Kita berupaya mengintegrasikan program yang ada di Provinsi Lampung, kabupaten kota dan desa serta kelurahan agar mampu memanfaatkan beragam sumberdaya dan meningkatkan kapasitas desa dengan memanfaatkan teknologi,”ucap Kadis PMDT secara virtual yang disaksikan secara nasional para pegiat desa dan masyarakat.   

Menurut Zaidirina, Smart Village harus ditunjang teknologi informasi optimal, Kesetaraan akses, artinya tidak ada lagi desa yang sulit diakses data dan informasinya dari mana saja. Smart Government untuk layanan optimal administrasi dan kependudukan, Smart People dan Smart Economy.

Sejauh ini kata Kadis, PMDT sudah berkolaborasi dengan sejumlah dinas dan pemerintahan kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Lampung serta sejumlah perguruan tinggi dan stakeholder lainnya yang dibutuhkan untuk percepatan wujudkan Smart Village.

“Mewujudkan Smart Village ini, kita sangat terbantu dengan adanya aplikasi-aplikasi yang telah disediakan OpenDesa. Terus terang kita sangat terbantu dengan OpenDesa, sehingga pekerjaan kita tidak lagi dimulai dari Nol,”pungkas Kadis PMDT Lampung, Zidirina.

Dalam penandatangan MoU secara virtual yang utuh memanfaatkan teknologi secara audio visual ini, Ketua Umum Perkumpulan Desa Digital Terbuka, Hernindya Wisnuadji menyampaikan, Provinsi Lampung sudah  melakukan lompatan besar dengan kolaborasi inisiatif secara nasional menuju kemajuan desa. 

“Bahwa kita sedang memperbaiki wajah sistem informasi desa di Indonesia, kita OpenDesa bersama Jalatera dan DJ Corp, pemerintah serta Stakeholder lainnya. Inisiatif Provinsi Lampung ini harus dimonitor secara terukur agar tetap progresif menuju cita-cita yang ingin dicapai,”ungkap Ketua Umum OpenDesa, Hernindya Wisnuadji.

OpenDesa, Kata Hernindya Wisnuadji memperbaiki wajah sistem informasi desa di Indonesia dengan piloting Provinsi Lampung. Sebenarnya inisiatif ini Sudah digagas sejak medio 2010 melalui jejaring nasional.”Jadi ini merupakan kesempatan luar biasa bagi OpenDesa sejak pengembangan aplikasi sistem informasi desa  (OpenSID) 2016 lalu. Saat ini ada 80 Kabupaten   dan Kota pada  11 Provinsi di Indonesia berkolaborasi dengan OpenDesa,”ucap Ketum OpenDesa sebelum penandatangan MoU secara virtual.

Sementara Direktur PT. Darmajaya Digital Solusi sekaligus Ketua TIM IT Smart Village Provinsi Lampung, Davit Kurniawan menyebutkan, Provinsi Lampung saat ini tengah mengimplementasikan MoU ke 13 Kabupaten dan Dua Kota, bahkan sudah melakukan MoU dengan seluruh Sekda se Provinsi Lampung. 

“Saat ini sekitar 1.500 dari 2.435 desa di Provinsi Lampung sudah terimplementasi dengan aplikasi OpenSID dari OpenDesa. Awal tahun di 2022 kita targetkan bisa di implementasikan di seluruh desa yang ada.  Sehingga nantinya bisa terintegrasi dari desa, kecamatan hingga kabupaten dalam satu dashboard.  Harapan kita, setiap data dan informasi yang dibutuhkan jajaran pemerintahan dan masyarakat, bisa diakses secara terbuka menuju Lampung Smart Village,”harap Davit Kurniawan.         

Usai penandatangan MoU openDesa dan Provinsi Lampung agenda dilanjutkan dengan dialog dengan narasumber, Ketua Umum OpenDesa, Hernindya Wisnuadji, narasumber dari Jalatera, Zakaria,  dan Head Of Official Smart Village Lampung Dinas PMDT Provinsi, Yohanes Sulistiyo serta Direktur PT. Darmajaya Digital Solusi yang merupakan unit bisnis Institut Informatika  dan  Bisnis Darmajaya, Davit Kurniawan.(*) 

 

 

   

 

Kategori :

Bagikan: