Edit Content

Perkumpulan Desa Digital Terbuka atau Disebut Juga OpenDesa Membantu Desa Menjadi Desa Cerdas, Memaksimalkan Potensi Desa Menggunakan Teknologi Informasi Sumber Terbuka yang Gratis dan Bebas Digunakan

DPMD Luwu Apresiasi Sederet Terobosan OpenSID yang Mudahkan Masyarakat

OpenSID: Pegiat OpenDesa Luwu bersama ForSID tengah laksanakan Bimtek di salah satu Kafe di Kabupaten Luwu, Jumat(10/12) lalu.

OpenDesa–Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD)  Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, Apresiasi sederet terobosan yang dilahirkan OpenSID untuk memudahkan pelayanan  masyarakat. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas DPMD Kabupaten Luwu, Drs. H. Bustan, M.Si saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Layanan Informasi Data Berbasis Digital dengan Sistem OpenSID di Kantor Desa Malewong, Kecamatan Larompong Selatan, Kamis (9/12/2021) ini.

“Kegiatan ini, secara tidak langsung ikut membantu pelayanan pemerintahan sekaligus merupakan inovasi administrasi berbasis Informasi Teknogi (IT) didesa serta merupakan implementasi Keterbukaan Informasi Publik. Selain itu, dengan hadirnya OpenSID di Luwu mempermudah warga desa dan aparatur pemerintahan melakukan layanan administrasi secara lebih efisien dan efektif,”ucap Kepala Dinas DPMD Kabupaten Luwu, Bustan.   

Bimtek yang diselenggarakan Forum Sistem  Informasi Desa (ForSID Luwu) lewat inisiatif pegiat OpenDesa, Aziz Aripuddin ini, digelar selama dua hari yang  diikuti  enam  desa di Kabupaten Luwu, yakni : Desa Sampano, Malewong, Dadeko, Parekaju, Komba Selatan dan Wara. Enam desa di Kabupaten Luwu ini, semangat mengikuti Bimtek dengan harapan bisa menerapkan sistem informasi desa guna memudahkan capaian kinerja dan pelayanan optimal bagi masyarakat. 

Tidak hanya soal teknis Sistem Informasi Desa Terbuka (OpenSID) yang dipaparkan Relawan OpenDesa dari ForSID Luwu, Aziz Aripuddin, para aparatur pemerintahan desa peserta Bimtek juga dipandu narasumber dari DPMD Kabupaten Luwu, Muh. Anshari Djafar, S.Hut, MM selaku Kasubag Program, memaparkan tentang KIP dan kinerja Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) berdasarkan Permendagri No. 3 Tahun 2017 tentang PPID, dan Peraturan Ketua Komisi Informasi Publik No 1 Tahun 2018 tentang Standar Layanan Informasi Publik di Desa. 

Muh Anshari Djafar, Juga mengharapkan agar desa desa lainnya dapat segera menyesuaikan bentuk pelayanannya dengan berbasis IT, “Apalagi tahun depan akan ada Program Desa Cerdas (Smart Village) tentu semua berbasis digital,” kunci Anshari.

Sementara narasumber lainnya, memandu para peserta untuk memanfaatkan OpenSID dengan melengkapinya melalui penulisan artikel dan mirillis berita serta informasi desa. Bimbingan ini dipandu narasumber, Ahmad Kusman yang merupakan Pemimpin Redaksi (Pemred) Teropong News Online. 

Pemateri utama terkait sistem  informasi desa oleh OpenDesa yang dipaparkan, Aziz Aripuddin menjelaskan lebih jauh, bagaimana sebuah pengembangan aplikasi OpenSID dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan fitur-fitur yang disediakan. Sehingga memudahkan capaian kinerja aparatur pemerintahan serta memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan cepat,  tepat dan akurat. ”Kita terus menyebarkan informasi penting ini, sehingga 207 desa yang ada di Luwu ikut  merasakan manfaat dan memacu kinerja lebih baik ke depan,”ucap Aziz.

Peserta dibekali materi cara menggunakan dan mengelola OpenSID dan Pelayanan administrasi desa berbasis digital, cara mengelola Social Media Desa dan Lapak Desa hingga Panduan menggunakan Layanan Anjungan Mandiri yang merupakan sebuah terobosan baru di beberapa desa di Luwu dimana warga desa bisa melakukan pelayanan administrasi dokumen dan kependudukan secara mudah bahkan kurang dari Tiga menit hanya dengan Scanning E-KTP, bahkan Masyarakat tak perlu mendatangi kantor desa bisa dokumennya selesai.

“Ini sederet inovasi yang akan terus dikembangkan OpenDesa untuk membantu desa-desa yang ada di Kabupaten Luwu untuk penunjang kinerja pemerintahan dan pelayanan masyarakat menggunakan teknologi informasi di era digital ini. Pasca kegiatan ini, peserta diharapkan telah memiliki skill memadai dalam mengelola sistem layanan berbasis digital di desanya dan memunculkan desanya ke publik dan dunia agar lebih dikenal luas lagi,”harap Aziz Aripuddin(*)

Kategori :

Bagikan: